Indonesian and English parallel Bibles

« Sebenarnya, Yesus melakukan banyak hal lain lagi, yang kalau ditulis dengan terperinci, saya rasa dunia ini tidak bisa menampung gulungan-gulungan yang ditulis itu »
(Yohanes 21:25)
Yesus Kristus dan mukjizat pertama yang tertulis dalam Injil Yohanes, Dia mengubah air menjadi anggur: « Dua hari kemudian, ada pesta pernikahan di Kana di Galilea, dan ibu Yesus ada di sana. Yesus dan murid-muridnya juga diundang ke pesta pernikahan itu. Sewaktu minuman anggur hampir habis, ibu Yesus berkata kepadanya, ”Mereka kehabisan anggur.” Tapi Yesus menjawab, ”Ibu, apakah itu urusan kita? Waktuku belum tiba.” Ibunya berkata kepada para pelayan, ”Lakukan apa saja yang dia suruh.” Di situ ada enam tempayan air dari batu yang disediakan untuk menyucikan diri seperti kebiasaan orang Yahudi. Satu tempayan bisa menampung dua sampai tiga takaran cair. Yesus berkata kepada mereka, ”Isilah tempayan-tempayan itu dengan air.” Lalu mereka mengisinya sampai penuh. Dia berkata lagi, ”Sekarang, ambil sedikit isinya dan bawa kepada ketua pesta.” Mereka pun membawanya. Ketua pesta mencicipi air yang sudah diubah menjadi anggur itu. Dia tidak tahu itu dari mana, tapi para pelayan yang mengambilnya tahu. Lalu, ketua pesta memanggil pengantin laki-laki dan berkata, ”Biasanya orang menyajikan anggur yang bagus lebih dulu, dan ketika orang-orang sudah mabuk, baru yang kurang bagus. Kamu malah menyimpan anggur yang bagus sampai sekarang.” Yesus melakukan mukjizatnya yang pertama itu di Kana di Galilea, sehingga dia membuat kemuliaannya menjadi nyata, dan murid-muridnya beriman kepadanya » (Yohanes 2:1-11).
Yesus Kristus menyembuhkan anak seorang hamba raja: « Lalu dia datang lagi ke Kana di Galilea, tempat dia pernah mengubah air menjadi anggur. Di sana ada seorang pejabat kerajaan, yang anak lelakinya sedang sakit di Kapernaum. Ketika dia mendengar bahwa Yesus datang dari Yudea ke Galilea, dia menemui Yesus dan memintanya datang untuk menyembuhkan anaknya, karena anak itu hampir mati. Tapi Yesus berkata kepadanya, ”Kalian tidak akan percaya kalau kalian tidak lihat mukjizat dan keajaiban.” Pejabat kerajaan itu berkata, ”Tuan, datanglah sebelum anak saya meninggal.” Yesus berkata kepadanya, ”Pulanglah, anakmu sudah sembuh.” Pria itu percaya pada kata-kata Yesus, dan dia pergi. Di perjalanan pulang, budak-budaknya menemui dia untuk memberitahukan bahwa anaknya sudah sembuh. Maka dia bertanya kepada mereka pada jam berapa anak itu mulai membaik. Mereka menjawab, ”Demamnya turun pada jam satu siang* kemarin.” Dia pun ingat bahwa persis pada jam itulah Yesus berkata kepadanya, ”Anakmu sudah sembuh.” Maka, dia dan seluruh rumah tangganya menjadi percaya. Itulah mukjizat kedua yang Yesus lakukan ketika datang dari Yudea ke Galilea » (Yohanes 4:46-54).
Yesus Kristus menyembuhkan orang yang kerasukan setan di Kapernaum: « Kemudian, dia pergi ke kota Kapernaum, di Galilea. Dia mengajar orang-orang pada hari Sabat. Mereka kagum dengan cara dia mengajar, karena dia berbicara sebagai orang yang berwenang. Di rumah ibadah, ada orang yang kesurupan roh najis. Dia berteriak, ”Apa urusanmu dengan kami, Yesus orang Nazaret? Apa kamu ke sini untuk binasakan kami? Aku tahu betul siapa kamu, Yang Kudus dari Allah.” Tapi Yesus membentaknya, ”Diam, keluar dari orang ini!” Roh itu membanting orang itu di depan mereka, lalu keluar darinya tanpa menyakitinya. Maka mereka semua heran dan berkata satu sama lain, ”Kata-kata macam apa ini? Dengan wewenang dan kuasa dia memerintahkan roh-roh najis keluar, dan mereka keluar!” Maka kabar tentang dia terus tersebar ke mana-mana di daerah sekitar » (Lukas 4:31-37).
Yesus Kristus mengusir setan di tanah orang Gadara (bagian timur sungai Yordan, dekat Danau Tiberias): « Saat mereka tiba di seberang, di daerah orang Gadara, dua pria yang kesurupan roh jahat keluar dari antara makam-makam* dan bertemu dengan Yesus. Mereka sangat ganas, sehingga tidak ada yang berani melewati jalan itu. Mereka berteriak, ”Putra Allah, apa urusanmu dengan kami? Apa kamu ke sini untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” Jauh dari situ, ada sekawanan besar babi yang sedang makan. Maka roh-roh jahat itu mulai memohon kepadanya, ”Kalau kamu mau mengusir kami, suruhlah kami masuk ke kawanan babi itu.” Dia berkata kepada mereka, ”Pergilah!” Mereka pun keluar lalu masuk ke babi-babi itu, dan seluruh kawanan itu terjun dari tebing ke laut dan mati tenggelam. Tapi para penjaga kawanan itu melarikan diri. Mereka masuk ke kota dan menceritakan semuanya, termasuk tentang orang-orang yang kesurupan itu. Kemudian, seluruh penduduk kota keluar untuk menemui Yesus, dan ketika melihat dia, mereka mendesak dia untuk meninggalkan daerah mereka » (Matius 8:28-34).
Yesus Kristus menyembuhkan ibu mertua rasul Petrus: « Sewaktu Yesus datang ke rumah Petrus, dia melihat ibu mertua Petrus terbaring dan sakit demam. Maka Yesus menyentuh tangannya, dan demamnya hilang. Lalu wanita itu bangun dan mulai menyiapkan makanan untuknya » (Matius 8:14,15).
Yesus Kristus menyembuhkan seorang pria yang lumpuh tangannya: « Pada hari Sabat yang lain, dia masuk ke rumah ibadah dan mulai mengajar. Di situ ada orang yang tangan kanannya lumpuh. Maka, para ahli Taurat dan orang Farisi mengamati Yesus baik-baik untuk melihat apakah dia akan menyembuhkan pada hari Sabat, supaya mereka punya alasan untuk menuduh dia. Tapi, dia tahu niat mereka. Maka dia berkata kepada orang yang tangannya lumpuh itu, ”Bangunlah, berdirilah di tengah.” Orang itu pun bangun dan berdiri di situ. Lalu Yesus berkata kepada mereka, ”Saya mau tanya, mana yang boleh dilakukan pada hari Sabat: berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan kehidupan atau membunuh?” Yesus memandang mereka semua, lalu berkata kepada orang itu, ”Ulurkan tanganmu.” Orang itu pun melakukannya, dan tangannya sembuh. Tapi, mereka marah besar, dan mereka mulai merundingkan apa yang akan mereka lakukan kepada Yesus » (Lukas 6:6-11).
Yesus Kristus menyembuhkan seorang pria yang menderita sakit gembur-gembur (edema, penimbunan cairan yang berlebihan di dalam tubuh): « Pada suatu hari Sabat, Yesus pergi ke rumah seorang pemimpin Farisi untuk makan. Orang-orang di situ mengamati dia baik-baik. Di depan Yesus, ada seorang pria yang mengalami pembengkakan. Yesus pun bertanya kepada para ahli Taurat dan orang Farisi, ”Apa boleh menyembuhkan orang pada hari Sabat?” Tapi mereka diam saja. Maka dia menyentuh orang itu, menyembuhkannya, dan menyuruhnya pulang. Lalu dia berkata kepada mereka, ”Kalau anak atau sapi kalian jatuh ke sumur pada hari Sabat, kalian akan cepat-cepat mengeluarkan dia, kan?” Mereka tidak bisa membantahnya » (Lukas 14:1-6).
Yesus Kristus menyembuhkan orang buta: « Sewaktu Yesus hampir sampai di Yerikho, ada pria buta yang duduk mengemis di pinggir jalan. Karena mendengar suara banyak orang lewat, dia bertanya apa yang terjadi. Mereka memberi tahu dia, ”Yesus orang Nazaret itu sedang lewat!” Maka dia berseru, ”Yesus Putra Daud, kasihanilah saya!” Mereka yang berjalan di depan mulai memarahi dia dan menyuruhnya diam, tapi dia malah berteriak dengan semakin keras, ”Putra Daud, kasihanilah saya!” Lalu Yesus berhenti dan menyuruh agar orang itu dibawa kepadanya. Setelah dia mendekat, Yesus bertanya, ”Apa yang kamu ingin saya lakukan untukmu?” Dia berkata, ”Tuan, buatlah saya bisa melihat.” Maka Yesus berkata, ”Kamu bisa melihat. Imanmu sudah membuat kamu sembuh.” Saat itu juga, dia bisa melihat. Lalu dia mulai mengikuti Yesus dan memuliakan Allah. Semua orang yang melihat itu pun memuji Allah » (Lukas 18:35-43).
Yesus Kristus menyembuhkan dua orang buta: « Sementara Yesus berjalan lagi dari situ, dua pria buta mengikuti dia sambil berseru, ”Kasihanilah kami, Putra Daud.” Lalu setelah Yesus masuk ke sebuah rumah, orang-orang buta itu datang kepadanya, dan dia bertanya kepada mereka, ”Apa kalian beriman bahwa saya bisa melakukannya?” Mereka menjawab, ”Ya, Tuan.” Lalu dia menyentuh mata mereka sambil berkata, ”Karena kalian beriman, itu akan terjadi.” Mata mereka pun bisa melihat. Setelah itu, Yesus dengan tegas memperingatkan mereka, ”Jangan sampai ada yang tahu tentang ini.” Tapi setelah keluar, mereka bercerita tentang dia di seluruh daerah itu » (Matius 9:27-31).
Yesus Kristus menyembuhkan seorang bisu tuli: “Ketika Yesus kembali dari daerah Tirus, dia pergi ke Laut Galilea melalui Sidon, melewati daerah Dekapolis. Di situ, orang-orang membawa kepadanya seorang pria yang tuli dan mengalami gangguan bicara. Mereka memohon agar Yesus menaruh tangannya ke atas dia. Yesus pun membawanya menjauh dari orang-orang. Lalu, ketika tidak ada orang lain di sekitarnya, dia memasukkan jarinya ke telinga orang itu, dan setelah meludah, dia menyentuh lidah orang itu. Sambil melihat ke langit, Yesus menarik napas panjang dan berkata, ”Effata,” yang berarti ”Terbukalah”. Saat itu juga, telinga orang itu terbuka. Gangguan bicaranya juga hilang, dan dia mulai berbicara dengan normal. Yesus melarang orang-orang memberi tahu siapa pun, tapi semakin dilarang, mereka semakin bercerita ke mana-mana. Mereka benar-benar kagum, dan mereka berkata, ”Semua yang dia lakukan luar biasa! Dia bahkan membuat yang tuli mendengar dan yang bisu berbicara! »” (Markus 7:31-37).
Yesus Kristus menyembuhkan seorang penderita kusta: « Seorang penderita kusta datang kepadanya dan memohon sambil berlutut, ”Kalau Tuan mau, Tuan bisa membuat saya sembuh.” Yesus pun tergerak oleh rasa kasihan, lalu dia mengulurkan tangannya dan menyentuh orang itu dan berkata, ”Saya mau! Sembuhlah.” Saat itu juga kustanya hilang, dan dia tidak najis lagi » (Markus 1:40-42).
Kesembuhan sepuluh orang kusta: « Dalam perjalanan ke Yerusalem, Yesus melewati perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika dia masuk ke sebuah desa, sepuluh pria yang menderita kusta melihat dia dari jauh. Mereka berdiri dan berseru, ”Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Sewaktu melihat mereka, Yesus berkata, ”Pergilah, perlihatkan diri kalian kepada para imam.” Lalu sementara mereka berjalan ke sana, mereka menjadi tidak najis lagi. Salah satu dari mereka, ketika sadar bahwa dirinya sembuh, kembali sambil berseru memuliakan Allah. Dia sujud di kaki Yesus dan berterima kasih kepadanya. Dia orang Samaria. Yesus berkata, ”Yang disembuhkan ada sepuluh orang, kan? Tapi mana yang sembilan lagi? Kenapa mereka tidak kembali untuk memuliakan Allah, dan hanya orang dari bangsa lain ini yang melakukannya?” Lalu Yesus berkata kepadanya, ”Bangun dan pergilah. Imanmu sudah membuat kamu sembuh.”” (Lukas 17:11-19).
Yesus Kristus menyembuhkan orang lumpuh: « Setelah itu, ada perayaan orang Yahudi, dan Yesus pergi ke Yerusalem. Di Yerusalem di dekat Gerbang Domba, ada sebuah kolam yang dalam bahasa Ibrani disebut Betzata, dan kolam itu dikelilingi lima serambi. Banyak orang yang sakit, buta, pincang, dan lumpuh berbaring di serambi-serambi itu. Di sana, ada seorang pria yang sudah sakit selama 38 tahun. Karena Yesus melihat orang itu berbaring, dan tahu bahwa dia sudah lama sakit, Yesus berkata, ”Apa kamu mau sembuh?” Orang sakit itu menjawab, ”Pak, tidak ada yang bantu saya masuk ke kolam itu saat airnya berguncang. Setiap kali saya mau ke situ, orang lain sudah turun lebih dulu.” Yesus berkata kepadanya, ”Ayo berdiri! Angkat tikarmu* dan berjalanlah.” Saat itu juga, orang itu sembuh, lalu dia mengangkat tikarnya dan mulai berjalan » (Yohanes 5:1-9).
Yesus Kristus menyembuhkan seorang penderita epilepsi: “Ketika mereka berjalan ke arah orang-orang yang berkumpul, seorang pria mendekati dia, berlutut di depannya, dan berkata, ”Tuan, kasihanilah anak laki-laki saya. Dia sakit ayan dan kondisinya parah. Dia sering terjatuh ke dalam api dan sering juga ke dalam air. Saya sudah membawa dia kepada murid-muridmu, tapi mereka tidak bisa menyembuhkan dia.” Yesus berkata, ”Generasi yang tidak beriman dan bejat, berapa lama saya harus tetap bersama kalian? Berapa lama saya harus sabar kepada kalian? Bawalah dia ke sini kepada saya.” Lalu Yesus membentak roh jahat itu, dan roh itu keluar darinya. Anak itu pun sembuh sejak saat itu. Kemudian, murid-murid mendekati Yesus ketika tidak ada orang lain dan bertanya, ”Kenapa kami tidak bisa mengusirnya?” Dia menjawab, ”Karena iman kalian kecil. Sesungguhnya kukatakan kepada kalian, kalau kalian punya iman sebesar biji sesawi saja, kalian bisa berkata kepada gunung ini, ’Pindah ke sana,’ dan gunung itu akan pindah, dan tidak akan ada yang mustahil bagi kalian.”” (Matius 17:14-20).
Yesus Kristus melakukan mukjizat tanpa menyadarinya: « Sementara Yesus berjalan, banyak orang berdesak-desakan di sekeliling dia. Di sana ada seorang wanita yang menderita pendarahan selama tahun, dan belum ada yang bisa menyembuhkan dia. Dia mendekat dari belakang lalu menyentuh ujung baju luar Yesus, dan saat itu juga pendarahannya berhenti. Jadi, Yesus bertanya, ”Siapa yang menyentuh saya?” Tapi, tidak ada yang mengaku. Petrus pun berkata, ”Guru, di sekelilingmu ada banyak orang yang berdesak-desakan.” Tapi Yesus berkata, ”Ada yang menyentuh saya, karena saya tahu ada kuasa keluar dari diri saya.” Wanita itu pun sadar bahwa dia ketahuan. Maka, dia maju dengan gemetar dan sujud di hadapan Yesus. Di depan semua orang, dia menceritakan kenapa dia menyentuh Yesus dan bahwa dia disembuhkan dalam sekejap. Tapi Yesus berkata kepadanya, ”Anakku, imanmu sudah membuat kamu sembuh. Pergilah dengan damai.” » (Lukas 8:42-48).
Yesus Kristus menyembuhkan dari kejauhan: « Setelah selesai mengatakan semua itu kepada orang-orang, Yesus masuk ke Kapernaum. Di sana, ada perwira yang punya seorang budak yang dia sayangi. Budak itu sakit parah dan hampir mati. Sewaktu mendengar tentang Yesus, perwira itu mengutus beberapa pemimpin Yahudi untuk meminta agar Yesus datang dan menyembuhkan budaknya. Mereka mendatangi Yesus dan mulai memohon dengan sangat, ”Dia layak untuk ditolong oleh Tuan, karena dia mengasihi bangsa kita dan dialah yang membangun rumah ibadah kami.” Maka Yesus pergi dengan mereka. Tapi ketika Yesus sudah tidak jauh lagi dari rumah itu, perwira itu mengutus para sahabatnya untuk berkata, ”Tidak usah repot-repot datang, Pak, saya tidak layak menerimamu di rumah saya. Karena itulah saya merasa tidak layak menemuimu. Katakan saja sesuatu, dan pelayan saya pasti sembuh. Saya sendiri seorang bawahan, dan saya punya prajurit-prajurit bawahan. Kalau saya suruh yang satu, ’Pergi!’ dia pergi. Kalau saya suruh yang lain, ’Datang ke sini!’ dia datang. Dan kalau saya suruh budak saya, ’Lakukan ini!’ dia melakukannya.” Mendengar itu, Yesus kagum kepadanya, lalu berkata kepada orang-orang yang mengikutinya, ”Saya memberi tahu kalian, bahkan di Israel belum pernah saya bertemu siapa pun yang imannya sebesar ini.” Sewaktu para utusan itu pulang ke rumah, mereka melihat budak itu sudah sembuh » (Lukas 7:1-10).
Yesus Kristus telah menyembuhkan seorang wanita cacat selama 18 tahun: « Lalu Yesus mengajar di sebuah rumah ibadah pada hari Sabat. Nah, di situ ada seorang wanita yang dibuat sakit oleh roh jahat selama 18 tahun. Dia bungkuk dan sama sekali tidak bisa berdiri tegak. Sewaktu melihat wanita itu, Yesus menyapa dia dan berkata, ”Kamu dibebaskan dari penyakitmu.” Yesus menaruh tangannya ke atas wanita itu, dan wanita itu langsung berdiri tegak dan mulai memuliakan Allah. Tapi ketua rumah ibadah itu marah karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat. Dia berkata kepada orang-orang, ”Ada enam hari untuk bekerja. Jadi kalau mau disembuhkan, datang saja di hari-hari itu, jangan di hari Sabat.” Tapi, Tuan berkata kepadanya, ”Orang munafik, bukankah di hari Sabat kalian melepaskan sapi atau keledai kalian dari kandang dan membawanya untuk diberi minum? Apalagi wanita ini, yang adalah keturunan Abraham dan sudah 18 tahun diikat Setan. Masa dia tidak boleh dilepaskan dari ikatannya ini pada hari Sabat?” Mendengar itu, semua penentangnya merasa malu. Tapi semua orang mulai bersukacita melihat hal-hal menakjubkan yang dia lakukan » (Lukas 13:10-17).
Yesus Kristus menyembuhkan putri seorang wanita Fenisia: « Dari sana, Yesus pergi ke daerah Tirus dan Sidon. Lalu seorang wanita Fenisia dari daerah itu datang dan berseru, ”Kasihanilah saya, Tuan, Putra Daud. Anak perempuan saya sangat menderita karena kesurupan roh jahat.” Tapi Yesus tidak menjawab dia sepatah kata pun. Maka murid-muridnya datang dan mulai mendesak Yesus, ”Suruhlah dia pergi. Dia terus berseru kepada kita.” Dia menjawab, ”Saya hanya diutus kepada orang Israel yang bagaikan domba yang tersesat.” Tapi wanita itu datang, sujud kepadanya dan berkata, ”Tuan, tolonglah saya!” Dia menjawab, ”Tidak benar kalau roti untuk anak-anak diambil dan dilemparkan untuk anak-anak anjing.” Wanita itu berkata, ”Betul Tuan, tapi sebenarnya anak-anak anjing memakan remah-remah yang jatuh dari meja majikannya.” Lalu Yesus menjawab, ”Imanmu sangat besar. Apa yang kamu inginkan akan terjadi.” Sejak saat itu, anaknya sembuh » (Matius 15: 21-28).
Yesus Kristus menenangkan badai: « Ketika dia naik ke sebuah perahu, murid-muridnya mengikuti dia. Tiba-tiba, terjadi badai yang hebat di laut, dan perahu itu terus dihantam ombak sehingga airnya masuk. Tapi saat itu, Yesus sedang tidur. Murid-muridnya membangunkan dia dan berkata, ”Tuan, tolong! Kita hampir mati!” Tapi dia berkata, ”Kenapa kalian begitu takut, kalian yang imannya kecil?” Lalu dia bangun dan membentak angin dan laut, dan keadaannya menjadi tenang sekali. Maka mereka terheran-heran dan berkata, ”Siapa sebenarnya orang ini? Angin dan laut saja taat kepadanya” » (Matius 8:23-27). Mukjizat ini menunjukkan bahwa di firdaus duniawi tidak akan ada lagi badai atau banjir yang akan menyebabkan bencana.
Yesus Kristus berjalan di atas laut: « Setelah membubarkan orang-orang, dia naik ke gunung sendirian untuk berdoa. Ketika malam tiba, dia berada di sana sendirian. Sementara itu, perahu itu sudah ratusan meter jauhnya dari darat, diombang-ambing oleh ombak karena mereka melawan angin. Tapi pada waktu subuh, dia datang kepada mereka dengan berjalan di atas laut. Ketika melihat dia berjalan di atas laut, murid-murid ketakutan dan berkata, ”Ada penampakan!” Mereka berteriak ketakutan. Tapi Yesus langsung berkata kepada mereka, ”Tenanglah! Ini aku, jangan takut.” Petrus menjawabnya, ”Tuan, kalau itu memang kamu, suruhlah aku datang kepadamu di atas air.” Yesus berkata, ”Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air ke arah Yesus. Tapi ketika melihat badai, dia menjadi takut. Ketika mulai tenggelam, dia berteriak, ”Tuan, tolong aku!” Yesus langsung mengulurkan tangannya dan memegang dia. Yesus berkata, ”Kamu yang imannya kecil, kenapa kamu ragu?” Setelah mereka naik ke perahu, badai pun reda. Lalu murid-murid yang berada di perahu sujud kepadanya dan berkata, ”Kamu memang benar-benar Putra Allah.” » (Matius 14:23-33).
Persik ajaib: « Suatu hari, sewaktu orang-orang berdesakan untuk mendekati Yesus dan mendengarkan firman Allah, Yesus sedang berdiri di tepi Danau Genesaret. Dia melihat dua perahu di tepi danau, tapi nelayan-nelayannya sudah turun dari perahu itu dan sedang mencuci jala mereka. Dia naik ke salah satu perahu, yang adalah milik Simon, dan meminta Simon untuk membawa perahu itu sedikit menjauh dari darat. Lalu dia duduk dan mulai mengajar orang-orang dari perahu itu. Setelah selesai berbicara dengan orang-orang itu, dia berkata kepada Simon, ”Bawa perahu ini ke tempat yang dalam, dan turunkan jala kalian.” Tapi Simon menjawab, ”Guru, kami sudah kerja keras semalaman dan tidak dapat apa-apa. Tapi aku akan turunkan jalanya seperti perintahmu.” Begitu mereka menurunkan jala, mereka menangkap banyak sekali ikan, dan jala mereka mulai robek. Maka mereka memberi isyarat kepada teman-teman mereka di perahu lain untuk datang dan membantu mereka. Teman-teman mereka pun datang dan bersama-sama memenuhi kedua perahu itu dengan ikan, sehingga keduanya hampir tenggelam. Melihat hal ini, Simon Petrus berlutut di depan Yesus dan berkata, ”Aku tidak layak ada di dekatmu, Tuan, karena aku orang berdosa.” Dia dan orang-orang yang ada bersamanya sangat heran bisa menangkap ikan sebanyak itu. Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus+ yang adalah rekan bisnis Simon, juga merasa begitu. Tapi, Yesus berkata kepada Simon, ”Jangan takut lagi. Mulai sekarang kamu akan jadi penjala manusia.” Maka mereka membawa perahu-perahu itu kembali ke darat. Lalu, mereka meninggalkan segalanya dan mengikuti dia » (Lukas 5:1-11).
Yesus Kristus menggandakan roti: « Setelah itu, Yesus pergi ke seberang Laut Galilea, atau Tiberias. Banyak orang terus mengikuti dia, karena mereka melihat mukjizatnya saat menyembuhkan orang sakit. Maka, Yesus naik ke sebuah gunung dan duduk di sana bersama murid-muridnya. Waktu itu, Perayaan Paskah orang Yahudi sudah dekat. Ketika Yesus melihat banyak orang datang kepadanya, dia berkata kepada Filipus, ”Di mana kita bisa beli roti untuk orang-orang ini?” Sebenarnya, Yesus sudah tahu apa yang akan dia lakukan, tapi dia berkata begitu untuk menguji Filipus. Filipus menjawab, ”Kalaupun setiap orang hanya diberi sedikit, roti seharga 200 dinar tidak akan cukup.” Salah satu muridnya, Andreas saudara Simon Petrus, berkata kepadanya, ”Ini ada anak kecil yang punya lima roti barli dan dua ikan kecil. Tapi apa artinya itu untuk orang sebanyak ini?” Yesus berkata, ”Suruhlah orang-orang itu duduk.” Di tempat itu ada banyak rumput, dan mereka duduk di situ. Di antara mereka, ada sekitar 5.000 pria. Yesus mengambil roti itu, dan setelah mengucap syukur, dia membagikannya kepada mereka. Dia melakukan yang sama dengan ikan-ikan kecil itu, dan mereka makan sampai puas. Setelah mereka kenyang, dia berkata kepada murid-muridnya, ”Kumpulkan sisanya, supaya tidak ada yang terbuang.” Mereka pun mengumpulkan 12 keranjang berisi pecahan roti, yang tersisa setelah orang-orang makan dari kelima roti barli itu. Melihat mukjizat yang dia lakukan itu, orang-orang berkata, ”Dia benar-benar Nabi yang dijanjikan akan datang ke dunia.” Lalu Yesus, karena tahu bahwa mereka akan memaksa untuk menjadikan dia raja, pergi lagi ke gunung sendirian » (Yohanes 6:1-15). Akan ada makanan berlimpah di seluruh bumi (Mazmur 72:16; Yesaya 30:23).
Yesus Kristus membangkitkan putra seorang janda: « Tidak lama kemudian, Yesus pergi ke kota bernama Nain. Murid-muridnya dan sekumpulan besar orang pergi bersamanya. Ketika dia sudah dekat gerbang kota, ada jenazah yang sedang diusung ke luar. Yang meninggal itu anak tunggal seorang janda. Banyak orang dari kota itu ikut menemani wanita itu. Ketika melihat dia, Tuan tergerak oleh rasa kasihan dan berkata kepadanya, ”Jangan menangis lagi.” Dia mendekati usungan jenazah itu dan menyentuhnya. Para pengusung pun berhenti. Lalu dia berkata, ”Anak muda, saya katakan kepadamu, ’Bangunlah!’” Orang mati itu pun hidup lagi, lalu duduk dan mulai berbicara. Yesus menyerahkan dia kepada ibunya. Orang-orang itu takjub dan mulai memuliakan Allah. Mereka berkata, ”Seorang nabi hebat muncul di antara kita,” dan, ”Allah telah memperhatikan umat-Nya.” Kabar tentang dia ini tersebar ke seluruh Yudea dan sekitarnya » (Lukas 7:11-17).
Yesus Kristus membangkitkan putri Yairus: « Sementara Yesus berbicara, seorang utusan dari rumah Yairus datang dan berkata, ”Anakmu sudah meninggal. Tidak usah merepotkan Guru lagi.” Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus, ”Jangan khawatir. Kamu hanya perlu beriman, dan anakmu akan hidup.” Setibanya di rumah itu, Yesus tidak mengizinkan siapa pun masuk bersamanya, kecuali Petrus, Yohanes, Yakobus, serta ayah dan ibu anak itu. Semua orang sedang menangis dan memukuli diri karena sedih. Maka Yesus berkata, ”Jangan menangis lagi. Dia tidak mati, tapi sedang tidur.” Mereka pun mulai menertawai dia, karena mereka tahu anak itu sudah mati. Tapi Yesus memegang tangan anak itu dan berkata, ”Bangunlah, Nak!” Anak itu pun hidup lagi, dan dia langsung bangun. Lalu Yesus menyuruh agar dia diberi makan. Orang tuanya luar biasa senang. Tapi Yesus melarang mereka menceritakan kejadian itu kepada siapa pun » (Lukas 8:49-56).
Yesus Kristus membangkitkan temannya Lazarus, yang telah meninggal empat hari yang lalu: « Waktu itu, Yesus belum masuk ke desa itu. Dia masih berada di tempat Marta menemuinya. Ketika orang-orang Yahudi yang sedang menghibur Maria di rumahnya itu melihat Maria cepat-cepat berdiri dan pergi, mereka mengikuti dia. Mereka pikir dia mau pergi ke makam untuk menangis di situ. Saat tiba di tempat Yesus berada dan melihat dia, Maria sujud di kakinya dan berkata, ”Tuan, kalau saja Tuan ada di sini, saudaraku tidak akan mati.” Ketika Yesus melihat Maria menangis dan orang-orang Yahudi yang datang bersamanya juga menangis, hatinya menjadi sangat sedih dan dia terharu. Dia berkata, ”Di mana kalian membaringkan dia?” Mereka menjawab, ”Silakan lihat, Tuan.” Yesus meneteskan air mata. Maka orang-orang Yahudi mulai berkata, ”Lihat, dia sayang sekali kepada Lazarus!” Tapi di antara mereka ada yang berkata, ”Dia kan bisa membuka mata orang buta. Apa dia tidak bisa mencegah orang ini mati?”
Hati Yesus sekali lagi menjadi sangat sedih, lalu dia pergi ke makam itu. Sebenarnya, itu adalah sebuah gua yang ditutupi batu. Yesus berkata, ”Singkirkan batunya.” Lalu Marta, saudara orang yang mati itu, berkata kepadanya, ”Tuan, dia pasti sudah bau, karena dia sudah mati empat hari.” Yesus berkata, ”Bukankah aku sudah bilang, kalau kamu percaya kamu akan lihat kemuliaan Allah?” Mereka pun menyingkirkan batu itu. Kemudian Yesus melihat ke langit dan berkata, ”Bapak, aku bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah mendengar aku. Aku tahu Engkau memang selalu mendengar aku, tapi aku berbicara demi orang-orang yang berdiri di sini, supaya mereka percaya bahwa Engkau mengutus aku.” Setelah berkata begitu, dia berseru dengan keras, ”Lazarus, keluarlah!” Orang yang tadinya mati itu pun keluar, dengan kaki dan tangannya terbungkus kain, dan mukanya terbalut kain. Yesus berkata kepada mereka, ”Lepaskan kainnya supaya dia bisa jalan” » (Yohanes 11:30-44).
Persik ajaib terakhir (tidak lama setelah kebangkitan Kristus): « Ketika hampir pagi, Yesus berdiri di pantai, tapi murid-murid tidak sadar bahwa itu Yesus. Lalu Yesus berkata kepada mereka, ”Anak-anak, kalian tidak punya apa-apa* untuk dimakan?” Mereka menjawab, ”Tidak.” Dia berkata, ”Lemparlah jala di sebelah kanan perahu, dan kalian akan mendapat ikan.” Mereka pun melemparnya, tapi karena banyaknya ikan yang tertangkap, mereka tidak sanggup menariknya keluar. Lalu murid yang Yesus kasihi berkata kepada Petrus, ”Itu Tuan!” Mendengar bahwa itu adalah Tuan, Simon Petrus yang berpakaian seadanya memakai baju luarnya, lalu terjun ke laut. Tapi, murid-murid lainnya menyusul dia dengan perahu kecil itu, sambil menyeret jala yang penuh ikan, karena mereka tidak jauh dari daratan, hanya kira-kira 90 meter dari sana » (Yohanes 21:4-8).
Yesus Kristus melakukan banyak mukjizat lainnya. Itu memungkinkan kita untuk memperkuat iman kita, mendorong kita dan melihat sekilas banyak berkat yang akan ada di bumi. Kata-kata tertulis rasul Yohanes meringkaskan dengan sangat baik jumlah mukjizat luar biasa yang dilakukan Yesus Kristus, sebagai jaminan atas apa yang akan terjadi di bumi: « Sebenarnya, Yesus melakukan banyak hal lain lagi, yang kalau ditulis dengan terperinci, saya rasa dunia ini tidak bisa menampung gulungan-gulungan yang ditulis itu » (Yohanes 21:25).
***
Indonesian: Enam Topik Studi Alkitab
Tabel ringkasan lebih dari tujuh puluh bahasa, dengan enam artikel Alkitab penting yang ditulis dalam setiap bahasa…
Table of contents of the http://yomelyah.fr/ website
Bacalah Alkitab setiap hari. Konten ini berisi artikel Alkitab edukatif dalam bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, dan Portugis (gunakan Google Terjemahan untuk memilih salah satu bahasa ini, serta bahasa pilihan Anda, untuk memahami isi artikel-artikel ini).
***